Beranda | Artikel
Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan Tahun Sebelumnya
Rabu, 12 Oktober 2005

ORANG YANG MENDAPATKAN BULAN RAMADHAN, TAPI DIA MASIH PUNYA HUTANG BEBERAPA HARI PUASA RAMADHAN TAHUN SEBELUMNYA

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Ada orang yang ketika datang bulan Ramadhan dia masih punya hutang puasa Ramadhan tahun lalu. Berdosakah dia dalam hal ini ? Haruskah dia membayar kifarat (denda) ?

Jawaban
Orang yang mempunyai hutang puasa Ramadhan dia wajib mengqadlanya sebelum Ramadhan berikutnya. Dan dia boleh mengakhirkan puasa qadha tersebut sampai bulan Sya’ban. Jika Ramadhan berikutnya telah tiba sementara dia belum mengqadla puasa Ramadhan tahun lalu tanpa alasan yang syar’i, maka dia berdosa.

Dalam hal ini dia harus mengqadla puasa tersebut dan memberi makanan kepada fakir miskin, satu hari satu orang. Hal ini bedasarkan fatwa sejumlah shahabat Radhiyallahu ‘anhum. Adapun jumlah makanan pokok tersebut adalah setengah sha’ makanan pokok setempat untuk satu hari puasa. Diberikan kepada orang-orang miskin walaupun satu.

Adapun jika keterlambatan mengqadla tersebut disebabkan karena sakit atau safar (musafir), maka dia hanya wajib mengqadla saja dan tidak wajib memberi makan kepada fakir miskin.

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ 

Barangsiapa yang sakit atau sedang bepergian, maka dia boleh berpuasa di hari lain“.[Al-Baqarah/2 : 184]

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha penolong

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, edisi Indonesia Fatawa bin Baaz, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Penerjemah Abu Umar Abdillah, Terbitan At-Tibyan – Solo]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/1603-masih-punya-hutang-puasa-ramadhan-tahun-sebelumnya.html